Sumber :
http://supeeerblog.blogspot.com/2012/10/telematika-dalam-bidang-kesehatan.html
http://seynoe.wordpress.com/2012/10/24/telematika-dalam-bidang-kesehatan-telemedic/http://world-of-wilhan.blogspot.com/2013/01/implementasi-telematika-dalam-bidang.html
Telematika
Dalam Bidang Kesehatan (Telemedicine)
Masih berhubungan dengan penulisan artikel yang pernah saya
tuliskan mengenai telematika, maka kali ini akan saya jelaskan kembali mengenai
telematika secara lebih lanjut.
Setelah menjelaskan tentang pengertian dasar dari telematika
pada penulisan tentang telematika yang lalu, kali ini saya ingin mencoba
memberikan satu contoh bentuk penerapan dari telematika tersebut. Yaitu
penerapan telematika dalam bidang kesehatan.
Jika kita mendengar kata telematika, maka hal pertama yang
akan muncul di dalam pikiran kita kemungkinan besar adalah Cyber Crime dan
segala sesuatu yang berhubungan dengan komunikasi. Namun, perlu kita sadari
bahwa komunikasi terjadi di dalam berbagai hal di dalam hidup kita, seperti dunia
hukum, dunia hiburan begitu juga dalam dunia kesehatan.
Mungkin anda berfikir bahwa telematika tidak terjadi di
dunia kesehatan. Jika anda berfikir seperti itu, maka anda sedang mendapat
pemikiran yang salah. Karena telematika juga terjadi di dunia kesehatan. Di
dalam tulisan ini akan saya jelaskan tentang telematika di dalam dunia
kesehatan serta perkembangannya di Indonesia.
A. Penerapan Telematika Dalam Bidang
Kesehatan
Pada bidang kesehatan, ada berbagai macam contoh penerapan
dari telematika. Ada Tele-Education, Telemedicine, serta Telematika untuk
Manajemen Pelayanan Kesehatan dll. Namun dalam hal ini saya hanya akan
menjelaskan salah satu dari beberapa contoh penerapan telematika dalam bidang
kesehatan, yaitu Telemedicine.
- Definisi Telemedicine
Telemedicine merupakan suatu layanan kesehatan antara dokter
atau praktisi kesehatan dengan pasien jarak jauh guna mengirimkan data medik
pasien menggunakan komunikasi audio visual mengunakan infrastruktur telekomunikasi
yang sudah ada misalnya menggunakan internet, satelit dan lain sebagainya.
Telemedisin (telemedicine) dari arti katanya dapat diartikan
sebagai kedokteran jarak jauh. Layanan kedokteran (klinis) dimaksud dapat
berupa (transfer/ transmisi) data (medis) dari proses wawancara (misal,
anamnesis = wawancara dokter-pasien; dokter-mahasiswa dalam proses edukasi),
pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan penunjang, peresepan
bahkan tindakan perawatan dan pengobatan. Data medis yang nantinya menjadi
informasi yang lebih bermakna itu dapat berwujud format teks,
citra/gambar/foto, video, audio/suara, biosinyal. Jarak jauh dimaksudkan adanya
perbedaan geografis (mis. regional, internasional) antara pemberi layanan dan
yang dilayani. Layanan kedokteran jarak jauh ini dapat terlaksana berkat
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Telemedicine bukanlah
teknologi yang benar-benar baru. Bukan hanya dalam khayalan. Telemedicine
modern sudah ada sejak telepon digunakan. Telemedicine masa kini akan lebih
mengacu pada pemanfaatan TIK yang lebih canggih. Istilah telemedicine disini
lebih spesifik pada bidang kedokteran (klinis) dibanding istilah telehealth,
telecare, telenursing.
Manfaaat Telemedicine
Mafaat telemedicine adalah sebagai berikut:
- Mempercepat akses pasien ke pusat-pusat rujukan.
- Mudah mendapatkan pertolongan sambil menunggu pertolongan langsung dari dokter-dokter pribadi.
- Pasien merasakan tetap dekat dengan rumah dimana keluarga dan sahabat dapat memberikan dukungan langsung.
- Menurunkan stres mental atau ketegangan yang dirasakan di tempat kerja.
- Menseleksi antara pasien-pasien yang perlu dibawa ke rumah sakit dan pasien yang tidak perlu perawatan di rumah sakit akan tetap tinggal di rumah.
Dari gambar diatas dapat dijelaskan lebih mendalam mengenai
apa itu telemedicine. Komponen penyusun teknologi telemedicine adalah pasien,
dokter, internet dan praktisi kesehatan. Pasien memiliki jarak yang jauh dengan
dokter. Apabila pasien ingin memeriksa kesehatan mereka tidak perlu berangkat
ke tempat dokter, ini untuk penyakit yang kecil dan menengah dan untuk
perawatan jalan. Untuk pasien dengan sakit parah dan perlu rawat inap hal ini
sulit diterapkan, tetapi masih dalam tahap pengujian. Misal untuk pasien sakit jantung,
kanker, tumor dan lain-lain. Antara pasien dengan praktisi kesehatan harus
memiliki jaringan internet yang terhubung secara global sehingga pasien bisa
menggunakan telemedicine.
- Sejarah Telemedicine
Ide tentang pemeriksaan dan evaluasi kesehatan dengan
menggunakan perangkat jaringan telekomunikasi bukanlah hal yang baru. Setelah
diperkenalkan pesawat telepon, percobaan telemedicine telah dilakukan pertama
kali dengan men- transmisi-kan rekaman EKG melalui jaringan telepon sistem
analog. Walaupun jarak tempuh transmisi hanya beberapa kilometer, namun nilai
klinisnya tidak begitu bermakna. Setelah itu, beberapa kali dicoba untuk
melakukan transmisi suara jantung dan napas antar dokter dan pasien. Setelah
Perang Dunia ke-II (1945), teknik transmisi foto dikembangkan oleh militer di
eropa. Pengalaman tersebut memberikan inspirasi para pioneer kedokteran dalam
mengembangkan teknik pengiriman gambar-gambar medis tentang penyakit dan
kelainan dari pasien ke dokter. Sejumlah peneliti kedokteran pada saat itu
telah melakukan kegiatan pendidikan, interprestasi dan menegakkan diagnosis
serta melakukan pengobatan psikiatri, dan radiologi jarak jauh.
Sejalan dengan kemajuan teknologi komputer dan sistem
digital saat ini, perkembangan telemedicine semakin berkembang. Peralatan
kedokteran dapat menghasilkan gambar digital secara langsung, selain itu juga
dapat mengubah citra video menjadi citra digital. Kini, penggunaan telemedicine
sangat luas sampai sekarang diaplikasikan di Amerika, Yunani, Israel, Jepang,
Italia, Denmark, Belanda, Norwegia, Jordan, India, dan Malaysia.
- Sejarah Telemedicine di Indonesia
Telemedicine di Indonesia sudah berkembang cukup signifikan.
Di Indonesia sudah mulai menggunakan telemedicine sejak tahun 90an. Pada era
tersebut masih menggunakan teknologi telepon standar. Di era sekarang
telemedicine sudah berkembang lebih pesat, misalnya di Surabaya, antar
puskesmas di seluruh Surabaya sudah saling terhubung dengan tekologi internet
dan sudah terhubung satu dengan yang lain, selain itu puskesmas juga sudah
terhubung dengan pusat kesehatan kota. Tetapi bandwidth di Indonesia masih
kurang untuk dilakukan teleconference antar pasien dengan praktisi kesehatan.
Tetapi hal ini memungkinkan apabila antar puskesmas dengan pusat kesehatan kota
memiliki akses internet sendiri tidak menggunakan layanan public internet.
4. Tipe-tipe Teknologi yang Digunakan
pada Telemedicine
Dua jenis teknologi yang berbeda paling banyak digunakan
dalam aplikasi telemedicine sekarang ini. Yang pertama dikenal dengan istilah
store dan forward digunakan untuk mentransfer image digital dari satu lokasi ke
lokasi yang lain. Sebuah citra digital diambil menggunakan kamera digital
(disimpan) dan kemudian di kirim (forward) oleh komputer ke lokasi lainnya. Hal
ini biasanya dilakukan untuk kondisi yang tidak darurat, ketika sebuah
diagnosis atau konsultasi dibuat dalam kurun waktu 24-48 jam dan dikirim
kembali. Gambar mungkin dikirimkan dalam 1 gedung, antar gedung dalam 1 kota
atau dari beberapa lokasi ditempat yang berbeda negara. Teleradiology,
pengiriman gambar X-ray, CT scan atau MRI adalah aplikasi yang paling sering
digunakan dalam dunia telemedicine saat ini. Ada ratusan pusat kesehatan,
klinik dan dokter pribadi yang menggunakan beberapa bentuk teleradiologi.
Beberapa radiologis menginstall teknologi komputer di rumah mereka, sehinggga
mereka bisa menerima gambar yang dikirim ke mereka dan melakukan diagnosis,
daripada harus menempuh perjalanan ke klinik atau rumah sakit tertentu.
Telepathology adalah contoh lain dari penggunaan teknologi
telemedicine. Citra pathologi dikirim dari satu lokasi ke lokasi lainnya untuk
konsultasi diagnosis. Dermatologi juga cocok untuk pengaplikasian telemedicine
(meskipun praktisi lebih banyak mencoba menggunakan teknologi interaktif untuk
pengamatan kulit). Citra digital dari kondisi suatu kulit diambil dan dikirim
ke dermatologist untuk diagnosis.
Dinna
Permatasari - 12110083
Tidak ada komentar:
Posting Komentar